Kamis, 01 Maret 2012

TIGA CARA AMPUH MERAJUT PEAK PERFORMANCE

demo template blog and download free blogger template feature like magazine style, ads ready and seo friendly template blog
Blog buat semuaKetika sebuah organisasi dipenuhi dengan segenap anggota yang memiki talenta melimpah dan cakap dalam menggelontorkan kinerja unggul, tentu saja organisasi itu akan mekar dan bisa terus merajut parade keberhasilan, dengan syarat pengelolaan atau manajemen organisasinya berada dalam kondisi baik dan sehat serta dikelola oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya masing-masing.

Disana terbentang sebuah arena dimana setiap individu didalamnya mampu masuk dalam siklus peak performance : parade keberhasilan itu akan kian mengembangkan tingkat kompetensi anggotanya; dan level kompetensi yang kian menjulang pada gilirannya akan melahirkan keberhasilan baru. Demikian seterusnya, hingga terbentang lingkaran keberhasilan tanpa henti (never ending journey of reaching greatness). Dalam buku bagus bertajuk Driving : The Surprising Truth about What Motivates Us, penulisnya Daniel Pink, mendedahkan tiga unsur sejati yang bisa membentuk lelakon peak performance itu. Kita akan membahasnya secara segar disini. Di blog yang keren ini. 

Daniel Pink bilang, peak performance hanya akan merebak kala kita bisa mengenggam elemen pertama, yakni : job autonomy. Artinya, kita memiliki sejenis kebebasan (freedom) dan otonomi untuk menentukan pola kerja apa yang terbaik menurut pengalaman dan analisa kita. Potensi kita biasanya akan layu dan gagal melentik kala terlalu banyak aturan yang kaku dan menekan. Kala situasi kerja cenderung bersifat otoriter dan membatasi ekspresi kreativitas kita.

Job autonomy kian penting ketika kita dihadapkan pada sifat pekerjaan yang kompleks; dan melibatkan beragam variable yang saling berinteraksi. Dengan otonomi, kita bisa leluasa mengajukan beragam inisiatif, serta menentukan teknik dan cara kerja apa yang menurut kita – sebagai pelakunya langsung – paling baik. Dan persis di titik itulah, benih-benih peak performance mulai ditabur. Itulah kenapa jika Anda berperan sebagai atasan/leader, maka tugas Anda adalah bagaimana menyodorkan otonomi yang konstruktif kepada para bawahan Anda. Empowering, begitu bahasa kampungnya. Berikan ruang bagi para anggota untuk leluasa mengekspresikan gagasan, dan juga ruang untuk mengimplementasikan insiatifnya.

Elemen yang kedua untuk mereguk puncak kinerja adalah ini : mastery. Atau sebuah kecakapan yang mumpuni untuk menuntaskan pekerjaan yang dilakoninya. Dan mastery hanya akan bisa merebak kala kita sadar dan tahu dimana kekuatan skills kita (strenghts); dan kemudian tiap hari berjibaku untuk menggerinda skills itu agar makin tajam terasah. Jadi pertanyaan saya sekarang adalah ini : lalu apa kira-kira set of skills yang menjadi kekuatan Anda saat ini? Apa jenis skills Anda yang bisa Anda banggakan, dan diakui oleh rekan-rekan kerja Anda? Kalau jawabannya tidak ada, mohon berhentilah sejenak membaca tulisan ini. Hela-lah napas dalam-dalam, reguk secangkir teh hangat yang ada di depan Anda. Dan lalu tidurlah, tidur dalam mimpi panjang ketidakberdayaan yang selama ini telah Anda lalui dengan penuh kesia-siaan. (And then have a nice sleep, my friend….)

Elemen ketiga atau yang terakhir yang diuraikan dalam buku Daniel Pink ini adalah : sense of purpose. Atau sebuah visi dan tujuan pekerjaan yang jelas dan inspiring. Tujuan yang tidak hanya jangka pendek dan bersifat ekonomi. Namun tujuan yang penuh makna dan mungkin bisa memberikan sumbangan bagi kehidupan yang lebih baik. Ketika saya bekerja menyusun dan menjual slide presentasi, tujuan saya tidak semata untuk keuntungan semata. Namun ia juga ditautkan dengan niat untuk berbagi ilmu pengetahuan demi kehidupan yang lebih mencerdaskan (sic).

Demikianlah, seorang tukang listrik yang trampil dan bekerja untuk PLN – ia tidak sekedar mengulik kabel, namun sejatinya ia bekerja untuk menerangi negeri ini (meski kadang listriknya masih byar pet). Seorang operator di Telkomsel mungkin tidak hanya sekedar memelihara menara BTS, namun ia punya tujuan mulia : membuat anak bangsa dari Sabang ke Merauke bisa saling berkomunikasi. Dan analis kredit di bank juga sejatinya punya tujuan indah : membuat ekonomi masyarakat bisa kian tumbuh makmur. Tujuan kerja yang penuh kemuliaan. Ini yang akan memberi lentingan spesial bagi kita untuk merajut puncak keunggulan (peak performance).

Demikianlah tiga elemen kunci yang dibahas dengan menarik dalam buku Daniel Pink. Inilah tiga kidung yang akan bisa membuat kita mampu menari dalam karnaval keunggulan : autonomy, mastery dan sense of purpose.


0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Banner Sahabat

blog blogging
Diberdayakan oleh Blogger.