Selasa, 20 Maret 2012

SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

demo template blog and download free blogger template feature like magazine style, ads ready and seo friendly template blog
Balanced Scorecard adalah metoda yang dikembangkan Kaplan dan Norton untuk mengukur setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan tersebut. Balanced Scorecard semula merupakan aktivitas tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran, tetapi kemudian diintegrasikan dengan sistem manajemen strategis. Balanced Scorecard bahkan dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk berkomunikasi dari berbagai unit dalam suatu organisasi. Balanced Scorecard juga dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk berfokus pada strategi. Bagaimana Balanced Scorecard ini dapat diterapkan bagi organisasi pemerintah merupakan tujuan dari penulisan artikel ini. Diskusi mengenai hal tersebut dimulai dengan pembahasan mengenai sistem manajemen strategis.

SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

Sistem Manajemen Strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus-menerus dan terstruktur serta sistematis. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pada mulanya sistem manajemen strategis ini memiliki ciri-ciri : mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sisterm manajemen strategis yang demikian ini di banyak perusahaan swasta telah mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya adalah, antara lain : hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi, 60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, 85% tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulannya, dan hanya 5% pegawai yang memahami strategi.

Walaupun demikian, sistem manajemen strategis ini tetap diperlukan karena perusahaan dituntut untuk berkembang secara terencana dan terukur, sehingga memerlukan peta perjalanan dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti, memerlukan langkah-langkah strategis, dan perlu mengarahkan kemampuan dan komitment SDM untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Norton dan Kaplan memberikan solusi terhadap tuntutan ini. Peran balanced scorecard dalam sistem manajemen strategis adalah untuk memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem manajemen strategis, membuat fokus manajemen menjadi seimbang, mengaitkan berbagai sasaran secara koheren dan mengukur kinerja secara kuantitatif.

Penggunaan balanced scorecard dalam konteks perusahaan swasta ditujukan untuk menghasilkan proses yang produktif dan cost effective, menghasilkan financial return yang berlipat ganda dan berjangka panjang, mengembangkan sumber daya manusia yang produktif dan berkomitment, mewujudkan produk jasa yang mampu menghasilkan value terbaik bagi customer/pelanggan.

Balanced Scorecard dapat mengubah strategi menjadi tindakan, menjadikan strategi sebagai pusat organisasi, mendorong terjadinya komunikasi yang lebih baik antar karyawan dan manajemen, meningkatkan mutu pengambilan keputusan dan memberikan informasi peringatan dini serta mampu mengubah budaya kerja. Potensi untuk mengubah budaya kerja ada karena dengan balanced scorecard, perusahaan dapat lebih transparan, segala informasi dapat diakses dengan mudah, pembelajaran organisasi dapat dipercepat, umpan-balik menjadi lebih obyektif, terjadwal dan tepat untuk organisasi serta individu, serta dapat membentuk sikap mencari konsensus karena adanya perbedaan awal dalam menentukan sasaran, langkah-langkah strategis yang diambil, ukuran yang digunakan dan lain-lain.

Kelebihan sistem manajemen strategis berbasis balanced scorecard dibandingkan dengan konsep manajemen yang lain adalah bahwa ia menunjukkan outcome dan output yang jelas, indikator internal dan eksternal, indikator keuangan dan non keuangan, dan indikator sebab-akibat. Balanced Scorecard paling tepat disusun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika ada merger atau akuisisi, ketika ada tekanan dari pemegang saham, ketika akan melaksanakan strategi besar dan ketika organisasi berubah haluan atau akan mendorong proses perubahan. Balanced Scorecard juga diterapkan dalam situasi-situasi yang ruti, antara lain : pada saat menyusun rencana alokasi anggaran, menyusun manajemen kinerja, melakukan sosialisasi terhadap kebijakan baru, memperoleh umpan balik, serta dalam rangka meningkatkan kemampuan staff perusahaan.



0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Banner Sahabat

blog blogging
Diberdayakan oleh Blogger.